Kemarin saya bersama Dila, Mutia, dan Aef menyaksikan premiere film “Another Trip To The Moon” (dalam bahasa Indonesia, Menuju Rembulan). Film karya Ismail Basbeth ini diputar pertama kali pada International Film Festival Rotterdam dan berhasil menjadi salah satu nominator Tiger Award Competition. Penasaran dengan film ini, saya memutuskan untuk membeli satu tiketnya seharga 25.000. Sebuah harga yang cukup fantastis untuk kelas film independen.
Author: Dzikri Sabillah Anwar
Kisah Di Balik Tulisan Bodi Truk
Berawal dari pengalaman backpacking, Enggar Rhomadoni mendapatkan inspirasi untuk menciptakan sebuah karya seni. Inspirasi tersebut melintas ketika ia mencermati gambar dan tulisan yang terpampang pada bagian belakang truk.
Perjalanan Berbuah Inspirasi
Perjalanan backpacking Enggar menuju Banyuwangi-Bali-Lombok menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi mahasiswa Seni Lukis, Universitas Negeri Yogyakarta ini. Anggaran dana yang terbatas membuatnya tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiket pulang. Bersama seorang temannya, Enggar kemudian berinisiatif untuk menumpang truk dari Banyuwangi hingga Yogyakarta. Perjalanan pulang tersebut memakan waktu selama dua hari. Enggar pun tak hanya menumpang pada satu truk saja, ia harus berganti-ganti truk, mulai dari truk pengangkut pasir hingga tebu. Pengalaman tersebut banyak memberikan Enggar perspektif baru, utamanya mengenai kehidupan supir truk, “Dari situlah saya akrab dengan supir-supir truk. Utamanya supir truk lintas (provinsi). Nah, waktu di daerah Probolinggo saya lihat truk yang di bagian belakangnya ada tulisan ‘Gagal Tobat’. Di situ saya mulai merasa tertarik,” katanya.
Tentang Rokok
Kemarin, tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Anti Tembakau Internasional. Media massa banyak meliput aksi, campaign, hingga demonstrasi mengenai rokok. Di UGM sendiri, teman-teman dari Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Farmasi dan Peternakan menyelenggarakan aksi tukar rokok dengan susu untuk merayakan Hari Anti Tembakau Internasional dan Hari Susu Nusantara yang diperingati pada 1 Juni.
Rokok, sebuah barang kecil dengan pengaruh, baik itu positif atau negatif, yang besar. Di Indonesia, industri rokok berhasil memberikan lapangan pekerjaan bagi enam juta orang penduduknya. Cukai rokok juga menjadi salah satu pendapatan terbesar bagi pemerintah Indonesia, yaitu lebih dari 100 Triliun per tahun. Untuk pengaruh negatif, katanya sih setiap hari ada dua puluh enam orang yang meninggal akibat penyakit karena rokok. Sedangkan Kemenkes Indonesia mencatat jumlah kematian akibat rokok mencapai 236.000 dalam satu tahun. Meskipun hanya sebesar jari-jari tangan, rokok juga disinyalir mengandung berbagai macam zat kimia berbahaya mulai dari asam asetik, metanol, aseton, formalin, naptalin, formalin dan sebagainya.
Lika-Liku Mencari Tuhan
Beruntunglah kelas Psikologi Komunikasi mewajibkan mahasiswanya untuk menonton film PK (2014). Karenanya, saya berhasil menambah referensi film yang dibintangi oleh Aamir Khan setelah 3 Idiots (2009) dan Taare Zameen Par (2007). Menurut saya, ketiga film tersebut menghadirkan tema dan cerita yang menarik. PK, 3 Idiots, dan Taare Zameen Par tidak hanya menghibur, tetapi juga sukses menyentil isu-isu sosial. Dalam film terbarunya, Aamir Khan berperan sebagai PK, alien yang turun ke bumi dengan tujuan melakukan riset mengenai manusia. Namun selama ia berada di bumi, PK justru disibukkan dengan pencarian spaceship remote control miliknya yang hilang dicuri. Remote control tersebut sangat berarti bagi PK karena tanpa alat itu ia tidak dapat kembali ke planet asalnya. Di sini saya melihat kehadiran PK di bumi layaknya seorang bayi yang baru lahir. PK tidak dapat berkomunikasi dengan bahasa manusia bumi serta tidak memahami kebiasaan, nilai, norma, atau peraturan yang berlaku.
Be-You-Tiful
Menjadi cantik adalah impian bagi setiap wanita. Pendefinisian kecantikan merupakan hal abstrak yang dipengaruhi oleh persepsi zaman dan budaya masing-masing. Sebuah suku bernama suku Hima di Uganda menyandingkan kecantikan dengan tubuh yang gemuk. Hal ini khususnya berlaku bagi gadis-gadis yang akan menikah. Mereka diwajibkan untuk tinggal di sebuah fattening hut untuk menjalani proses penggemukan. Tiap harinya mereka harus meminum beberapa bejana susu berlemak. Semakin gemuk gadis tersebut, maka calon pengantin pria akan semakin bangga dan wanita tersebut diyakini akan membawa kemakmuran.
Sementara itu, masyarakat Provinsi Chin di Burma pernah menggambarkan wanita dengan tato di wajah sebagai simbol wanita yang cantik dan kuat. Tato tersebut mulai diberikan kepada sang wanita ketika ia menginjak usia 11-15 tahun. Kecantikan harus dibayar mahal dengan rasa sakit yang luar biasa, bahkan tak jarang mereka tidak dapat membuka mata ataupun berbicara pada minggu-minggu pertama setelah ditato.