Days at the Museums

Selama di Singapura, saya mengunjungi tiga museum: Asian Civilisations Museum, Peranakan Museum, dan Singapore National Museum. Ketiganya berhasil membuat saya terkagum-kagum.

Bertemu Asian Civilisations Museum Dengan Tidak Sengaja

Selepas berhasil menginjakkan kaki di pusat kota Singapura, tempat pertama yang saya kunjungi adalah Asian Civilisations Museum. Sebenarnya, dua tujuan pertama saya berdasar itinerary adalah Merlion Park dan Esplanade. Namun, saya cukup kesulitan untuk mencapainya dari Raffles Place Station. FYI, Raffles Place merupakan kawasan Central Business District (CBD) di Singapura. Saya sampai di Raffles Place Station jam satu siang, ramai-ramainya pegawai kantor istirahat. Otomatis saya yang mudah disorientasi di tengah-tengah keramaian ini jadi disorientasi beneran. Walaupun arah menuju Merlion Park yang tertulis di itinerary terlihat sangat simpel, saya tetep muter-muter nggak jelas. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya saya menemukan sebuah bangunan bertuliskan Asian Civilisations Museum!

Asian Civilisations Museum terdiri dari dua lantai. Di galeri lantai satu, mereka sedang mangadakan pameran sejarah perkembangan Singapura untuk merayakan Hari Jadi Singapura Yang Ke-50 (SG50). Mereka menyajikan bagaimana Singapura mengalami perkembangan di bidang militer, pendidikan, politik, ekonomi, infrastruktur dll. Di lantai dua baru kita bisa mengeksplorasi lebih dalam mengenai sejarah dan kebudayaan negara-negara di Asia, khususnya Asia Tenggara.

Continue reading

Public Transportation in SG

Traveling in Singapore is so enjoyable because they provide great public transportations.

Selama di Singapura saya tidak menemui kesulitan untuk bermobilitas. Sedari awal, saya merasa perlu mencari tahu transportasi apa yang harus saya gunakan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Beruntungnya, saya memukan situs gothere.sg. Situs ini kurang lebih mirip dengan Google Maps. Namun gothere.sg memberikan informasi secara lebih lengkap dan detail. Saya bisa tahu line MRT mana yang harus saya gunakan, harus transfer di stasiun apa, berapa lama waktu tempuhnya, hingga berapa biaya yang saya keluarkan. Sementara Google Maps lebih banyak saya gunakan untuk mencatat nama jalan yang harus saya lewati ketika berjalan kaki (walaupun kebanyakan akhirnya nyasar). Semua informasi tersebut saya tulis secara lengkap di itinerary. Dan hasilnya, memang banyak membantu 🙂

Karena belum pernah menikmati moda transportasi publik yang baik, saya sangat terkesan dengan MRT di Singapura. Kereta MRT selalu datang tepat waktu. Bahkan kita tidak perlu berlama-lama menunggu kereta selanjutnya, setiap beberapa menit sekali kereta pasti akan datang. Begitu keluar dari satu kereta dan harus transfer ke kereta lain, kita tinggal masuk saja. Tidak ada cerita kereta terlambat. Informasi kedatangan kereta pun terpampang jelas melalui monitor-monitor di dalam stasiun.

Continue reading

Menggapai Langit Orchard

Salah satu landmark Singapura yang paling terkenal selain Patung Singa adalah Orchard Road. Orchard menjadi destinasi yang selalu saya kunjungi setiap hari selama saya berada di Singapura.

Dari penampakannya saja Orchard Road memang sudah terlihat sebagai surga belanja di Singapura. Bisa dikatakan bahwa Orchard Road adalah pusatnya pusat perbelanjaan. Belasan mall berderet di sana. Gerai-gerai busana, tas, perhiasan, sepatu, kosmetik dari brand-brand internasional tumbuh subur di Orchard Road. Jika kebanyakan orang Indonesia bersemangat mendatangi Orchard Road dengan tujuan shopping, saya tidak demikian. Tentu saja jangan bayangkan saya, pelancong dengan budget terbatas, memborong beragam produk di pusat-pusat perbelanjaan Orchard Road. Walaupun tidak berniat membeli satu barang pun, mengunjungi Orchard Road tetap masuk ke dalam daftar itinerary saya. Ke Singapura tanpa ke Orchard Road kurang afdol, bukan?

Continue reading

The Peaceful Underwater World

Beberapa tahun lalu, saya berjanji bahwa saya harus mengunjungi Sea Aquarium ketika pergi ke Singapura suatu hari nanti. And yeah, Sea Aquarium was amazing!

Hari kedua di Singapura saya dedikasikan penuh untuk berjalan-jalan. Pada hari itu juga saya berhasil mengunjungi Sea Aquarium, yeah! Sedari dulu, saya sudah berjanji kepada diri sendiri bahwa saya harus mengunjungi Sea Aquarium ketika ada kesempatan berlibur ke Singapura. I don’t know why, all I know is I have to!

Ketika tiket pesawat sudah ada di tangan, hal yang saya cari selanjutnya adalah tiket masuk Sea Aquarium di Pulau Sentosa. Setelah browsing sana-sini, akhirnya saya berhasil mendapatkan e-tiket Sea Aquarium dengan harga $22. Jauh lebih murah $12 dari harga loket yang dipatok $38 untuk wisatawan. Oleh sebab itu, jika kalian berencana mengunjungi Sea Aquarium atau attraction lain di Pulau Sentosa sebaiknya beli tiket secara online saja. Selain lebih murah, kita pun bisa langsung masuk dengan menunjukan e-tiket tanpa perlu mengantri di loket.

Continue reading