Hidup Nyaman Bersama Ancaman Gempa

Gempa bumi telah menjadi ancaman langganan dalam kehidupan masyarakat Bantul, Yogyakarta, dan sekitarnya. Walaupun demikian, tak lantas kemunculan gempa hanya sekedar angin lalu. Bagi mereka, gempa tetap menjadi bayang-bayang dalam kenyamanan hidup. Pemerintah, LSM, dan masyarakat terus bahu-membahu merancang langkah-langkah preventif dan represif gempa.

Informasi mengenai gempa yang diterima masyarakat Bantul, Yogyakarta melalui pesan berantai dan media sosial pada Rabu (3/6) terbukti tidak benar. Hal ini dapat dipastikan setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mengklarifikasi berita menghebohkan ini. Salah satu warga Bantul yang menerima pesan berantai tersebut adalah Lucky Lukmanul Hakim (20). Ia mengaku sempat dibuat panik oleh pesan yang didapatkannya melalui WhatsApp. Selepas membaca, Lucky segera keluar dari rumahnya untuk mengecek keadaan sekitar, “Pertama saya tidak percaya, soalnya sebelum kejadian itu sudah ada gempa kecil. Biasanya kalau sudah  ada gempa kecil, tidak akan ada gempa besar,” ujarnya.

Efek pesan berantai yang menimbulkan masyarakat panik dibenarkan oleh Immanuel Radityo, peneliti dari Divisi Kebencanaan Center of Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Radityo menyimpulkan bahwa informasi yang disampaikan melalui pesan berantai dan media sosial akan menyebar dengan sangat cepat. Menurutnya, kepanikan masyarakat wajar terjadi dalam kondisi demikian, “Kesimpulan yang ditarik masyarakat dari pesan menunjukkan gejala yang sama dengan gempa di tahun 2006. Oleh sebab itu, masyarakat menjadi panik. Timbul prasangka atau pikiran akan terjadi hal sama”, terang Radityo.

Continue reading

Kebangkitan Nasional Tidak Sekedar Seremonial

Kebangkitan Nasional memasuki tahun ke-107 pada 20 Mei 2015 yang lalu. Layaknya momentum hari bersejarah, Kebangkitan Nasional dirayakan di berbagai daerah dengan berbagai acara peringatan. Mulai dari pengobatan gratis, seruan moral, upacara di instansi pemerintah, hingga demonstrasi mahasiswa. Telah menjadi semacam kelaziman di Indonesia jika hari bersejarah (setidaknya) harus diperingati secara seremonial.

Seratus tujuh tahun yang lalu, sebuah organisasi bernama Budi Utomo diprakarsai dan didirikan oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo serta seorang pelajar STOVIA bernama Dr. Soetomo. Budi Utomo merupakan sebuah organisasi modern pertama dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Berkat kehadiran Budi Utomo, perjuangan Indonesia mengalami perubahan yang cukup signifikan. Perjuangan tidak lagi bersifat kedaerahan karena rasa persatuan dan kebangsaan mulai tumbuh. Perlawanan tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik tetapi juga dilakukan dengan diplomasi oleh organisasi-organisasi yang dipimpin kaum intelektual bangsa. Oleh sebab itulah tanggal berdirinya Budi Utomo kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Continue reading

A Little Glimpse About Business and Trust In Digital Media

Pada tahun 2001, Bill Gates dalam bukunya Business @ The Speed Of Thought: Using A Digital Nervous System memprediksikan bahwa dunia bisnis akan mengalami perubahan yang pesat. Perkembangan dalam jangka waktu sepuluh tahun setelah abad 21 ia prediksikan akan melampaui perkembangan yang telah terjadi dalam lima puluh tahun sebelumnya. Akses serta aliran informasi digital mendorong dunia bisnis untuk lekas bertransformasi. Hal tersebut disebabkan karena informasi dan pengetahuan adalah komponen krusial dalam pertumbuhan ekonomi dan bisnis (Castells, 2010:77).

Pola perekonomian berkembang ke arah digital. Infrasruktur jaringan digital dan komunikasi telah memberikan platform global sebagai dasar manusia dan perusahaan berinteraksi, berkomunikasi, bekerja sama, dan mencari informasi. Perekonomian digital juga merujuk pada kolaborasi teknologi komputasi dan komunikasi melalui internet serta jaringan lainnya, hingga menghasilkan aliran informasi dan teknologi yang menstimulasi e-commmerce (Turban, Rainer, Potter, 2006:6). Oleh sebab itu tidaklah berlebihan jika Gates sebelumnya memprediksikan bahwa transaksi antara perusahaan dan konsumen maupun antar perusahaan akan berubah menjadi transaksi digital yang swalayan (Gates, 2001:62).

Continue reading

Cognitive Dissonance Theory: LGBT Approach

Setiap individu dilahirkan dengan keunikan serta ciri khas yang membedakan satu orang dengan orang lainnya. Individu sebagai bagian dari masyarakat mempunyai andil menciptakan sebuah kesatuan sosial yang diwarnai dengan beragam perbedaan, baik perbedaan dari jenis kelamin, status sosial, pendidikan, kepercayaan, dan lain-lain. Namun kadang kala, perbedaan yang ada justru dapat menimbulkan diskriminasi terhadap golongan tertentu yang dianggap tidak mengamini nilai-nilai mayoritas dalam masyarakat.

Salah satu golongan yang rawan mengalami diskriminasi sosial adalah LGBT. LGBT merupakan akronim dari Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender. Golongan ini memiliki perbedaan orientasi seksual yang signifikan dengan masyarakat pada umumnya. Lesbian dan gay merupakan bagian dari homoseksual, dicirikan dengan rasa ketertarikan dan kecintaan pada pasangan dengan jenis kelamin yang sama. Lesbian mencintai sesama wanita sedangkan gay mencintai sesama pria. Biseksual merupakan istilah bagi orang yang memiliki ketertarikan secara psikologi, emosional dan seksual baik kepada wanita maupun pria. Sedangkan transgender adalah golongan orang-orang yang berperilaku, berpenampilan, merasa dan berpikir dengan cara yang berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka lahir. Transgender dalam masyarakat Indonesia sering juga dikenal dengan sebutan waria, banci, bencong, priawan, tomboy, dll.

Continue reading

Ada Representasi Gender dalam Games

Menuntaskan jurnal berjudul Gender in Gamer Culture and the Virtual World memberikan insight yang menarik, bahwa ranah gem adalah bidang yang berhak dan layak untuk dieksplorasi lebih lanjut melalui kacamata disiplin ilmu komunikasi. Benang merah dari tulisan  Nicholas Maisonave ini berusaha memaparkan representsi gender dalam gem serta bagaimana fakta-fakta lain berkolaborasi membentuk sebuah cerminan budaya yang lahir dari dunia virtual.

Gender merupakan isu yang menarik untuk ditelaah. Perbincangan gender adalah salah satu topik populer dalam disiplin ilmu sosial dan humaniora. Namun, mengaji isu gender dalam dunia gem terbilang hal yang baru, bahkan mungkin seringkali tak terpikirkan bagi masyarakat awam (mungkin karena anggapan gem hanyalah hal remeh untuk menghibur / mengisi waktu luang). Meskipun bukan pelopor dalam membahas topik ini, usaha Maisonave dalam memaparkan topik ini patut diapresiasi.

Continue reading