“Travel Young”: Refleksi Perjalanan Kehidupan

Judul: Travel Young | Penulis: Alanda Kariza | Penerbit : GagasMedia| Cetakan : I, Desember 2014 | Tebal: 190 halaman | Harga: Rp 50.000 | ISBN : 979-780-777-0

Tak jauh berbeda dengan “Dream Catcher” –karya Alanda sebelumnya, “Travel Young” masuk ke dalam buku bertema pengembangan diri. Sesuai dengan judul yang dipilih, secara garis besar Travel Young berisi cerita perjalanan (traveling) yang diambil dari pengalaman pribadi Alanda Kariza. Sedari berusia tujuh belas tahun, Alanda memang sering mewakili Indonesia dalam forum-forum serta konferensi tingkat dunia. Oleh karenanya, Travel Young banyak mencantumkan tips seputar traveling seperti cara mengatur akomodasi, cara efektif menghabiskan waktu selama penerbangan, hingga rekomendasi kuliner di Italia.

Namun jangan khawatir, Travel Young tidak hanya berisi cerita perjalanan dalam artian yang sebenarnya. Perjalanan juga diartikan Alanda sebagai sebuah proses dalam memaknai kehidupan, utamanya dalam memaknai kedewasaan, untuk berani berjuang meraih apa yang diinginkan, berani menerima kekurangan dan kesalahan diri, serta bertanggungjawab pada segala keputusan yang kita buat. Alanda juga menyertakan hasil wawancaranya bersama beberapa anak muda inspiratif seperti Dian Pelangi, Achmad ‘Mad’ Alkatiri, Sonia Eryka dan lain-lain.

Continue reading

Beautifully Provocative “Future Minds”

Judul: Future Minds: How The Digital Age Is Changing Our Minds, Why This Matters, And What We Can Do About It | Penulis: Richard Watson | Penerbit : Nicholas Brealey Publishing | Bahasa : Inggris | Cetakan : I, Oktober 2010 | Tebal: 213 halaman | Harga: Rp 212.400 (Amazon.com) | ISBN : 978-1-85788-549-1

 “We’re rocketing into the digital age at breakneck speed: a culture of rapid response with no time for reflection or focus. Losing the ability to think in a deep, creative way, we are in danger of raising a new generation that has plenty of answers but few good questions : the Screenagers.”

Pemikiran Watson yang dituangkan ke dalam buku ini begitu menarik. Ia merangkai prediksi masa depan dari fenomena-fenomena digital yang terjadi dalam kehidupan manusia masa kini. Garis besar dari “Future Minds” memang mengajak pembaca untuk menilik sejauh mana budaya digital akan mempengaruhi kehidupan dan peradaban manusia selanjutnya. Tentu, prediksi Watson tak akan menjadi begitu meyakinkan tanpa dilengkapi oleh beragam riset –baik yang telah dilakukan oleh para ilmuwan maupun yang ia lakukan sendiri, yang mendukung argumennya. Oleh karena itu, pembaca akan menemukan pengetahuan baru serta fakta-fakta tak terduga dari Future Minds.

Continue reading

“Revenge Wears Prada”: And The Drama Goes On

Judul: Revenge Wears Prada: The Devil Returns | Penulis: Lauren Weisberger | Penerbit : Harper Collins Publishers | Bahasa : Inggris | Tebal:  432 halaman | Harga: Rp 105.000 (Periplus Bookstore) | ISBN : 978-0-0074-9806-2

Perlu waktu sepuluh tahun bagi Lauren Weisberger untuk kembali menelurkan sekuel The Devil Wears Prada yang terbit pada tahun 2003 silam. Revenge Wears Prada ini akan menceritakan kehidupan Andy Sachs pasca ia memutuskan berhenti untuk menjadi asisten Miranda Priestly, sang Editor In Chief majalah Runaway. Ia membangun kembali karirnya dengan mendirikan sebuah majalah pernikahan, The Plunge, bersama sahabatnya Emily. Berkat The Plunge pula, Andy bertemu dengan Max Harrison. Max bersedia menjadi investor utama The Plunge serta meminta Andy untuk bersedia menjadi istrinya. Meski kebahagiaan serta kesuksesan telah digenggam Andy, ia masih belum dapat menghapuskan mimpi buruk tentang Miranda.

Continue reading

“Gadis Kretek” Membaca Rokok Tidak Membunuhmu

Judul: Gadis Kretek | Penulis: Ratih Kumala | Penerbit : Gramedia Pustaka Utama | Cetakan : II, Oktober 2012 | Tebal: 275 halaman | Harga: Rp 58.000 | ISBN : 978-979-22-8141-5

Satu lagi novel dengan tema menarik yang hadir. Kali ini, Ratih Kumala dengan Gadis Kretek menyuguhkan kisah yang dapat ditelusuri dari sebatang rokok. Kisah bermula dari permintaan terakhir ayah Lebas, Karim dan Tegar untuk mencari seorang perempuan bernama Jeng Yah. Ketiga saudara tersebut akhirnya berangkat ke Jawa Tengah untuk mencari tahu siapakah perempuan yang namanya selalu disebut dalam hari-hari terakhir hidup sang pendiri Rokok Kretek Djagad Raja tersebut. Sesampainya di kota Kudus, pembaca akan dilempar ke masa lalu untuk meniti napak tilas dibalik usaha rokok Djagad Raja.

Continue reading

Lezatnya “Aruna & Lidahnya”

Judul : Aruna & Lidahnya | Penulis : Laksmi Pamuntjak | Penerbit : Gramedia Pustaka Utama | Cetakan : I, November 2014 | Tebal: 427 halaman | Harga: Rp 78.000 | ISBN : 978-602-03-0852-4

“…Selintas terpikir olehku, ini satu lagi gunanya makanan: ia menyatukan manusia…”

Menggiurkan, demikianlah kesan yang didapat selepas membaca Aruna & Lidahnya. Setelah menghadirkan tema yang sangat serius dalam novel “Amba”, Laksmi Pamuntjak banting setir. Dengan Aruna & Lidahnya, ia mengajak pembaca menelusuri sesuatu yang telah sangat familier dalam kehidupan sehari-hari: kuliner. Tema yang Laksmi hadirkan ini sungguh segar, mengingat belum banyak novel Indonesia yang mengangkat tema serupa. Meskipun tema tersebut tidak terdengar cukup penting, Laksmi berhasil mengemas cerita novel ini dengan baik. Tak hanya mengecap rasa, Laksmi mengajak pembaca menyelami proses, filosofi hingga cerita historis di balik sajian-sajian yang ada dalam novel ini. Didukung dengan pengalamannya sebagai penulis dalam The Jakarta Good Food Guide, deskripsi yang Laksmi hadirkan sangat mendetail dan berkelas. Pembaca pun akan dibuat tercengang dengan referensi yang dicantumkan Laksmi pada halaman terakhir. Meskipun ‘hanya’ soal makanan, riset yang ia lakukan tak main-main.

Continue reading