Semarak Pembukaan Dies Natalis Fisipol UGM Ke-60

Rangkaian perayaan Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM ke-60 resmi dibuka pada Jumat (18/9) pagi di Selasar Barat Fisipol. Pembukaan tersebut ditandai dengan pemukulan gong serta pelepasan balon berhadiah oleh Dekan Fisipol Erwan Agus Purwanto. Pada kesempatan tersebut, Agus Heruanto Hadna selaku Ketua Panitia Dies Natalis Fisipol ke-60 berharap Fisipol mampu menyikapi perkembangan dunia global dengan cerdik. Hal ini sejalan dengan tema Smart Action Toward Global Society yang diusung Dies Natalis Fisipol tahun ini.

sumber: akun twitter @fisipolugm

Continue reading

Sampah Sunmor: Minim Tempat Sampah dan Kesadaran

Seorang pengunjung Sunday Morning terlihat asyik menikmati kue cubit yang baru saja ia beli. Selepas santapannya ludes, tanpa beban ia membuang bungkus plastik ke jalanan dan kembali melangkahkan kaki menyusuri Sunmor.

Pemandangan di atas lumrah terlihat dalam kerumunanan pengunjung Sunday Morning atau Sunmor. Sunmor adalah pasar kaget yang rutin digelar setiap hari Minggu. Daya tarik Sunmor terletak pada beragam produk yang dijajakan oleh lebih dari 784 pedagangnya. Makanan, pakaian, peralatan kos, aksesoris, hamster hingga ikan hias ditawarkan berderet dari Jalan Agro, Jalan Olahraga hingga ujung Jalan Notonagoro.

Namun, tingginya jumlah pengunjung tidak diimbangi dengan tingginya kesadaran untuk mewujudkan lingkungan Sunmor yang bersih. Plastik dan bekas pembungkus makanan berserakan di sepanjang jalan, menimbulkan pemandangan yang tak sedap dipandang mata. Jika hari beranjak siang, dapat dipastikan sampah akan semakin berserakan. “Pengunjung seperti kita, termasuk juga saya, nggak cari tempat sampah. Asal buang saja,” kata Randy Achmad, salah satu pengunjung rutin Sunmor. Minimnya kebersihan Sunmor juga diamini oleh Habibah Soleman yang berasal dari Tidore, “Sisi kebersihan masih kurang, masih kotor. Mau gimana lagi, kita juga nggak mungkin bisamungutin sampah. Takutnya malah ganggu pengunjung lain yang jalan.”

Continue reading

Mendayung Impian Dari Bibir Pasifik

Berasal dari daerah perbatasan Indonesia di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara tidak menghalangi Abner Tindi untuk bersemangat meraih apa yang ia cita-citakan. Sejak lulus SMA, ia hijrah ke Surabaya hingga Jogjakarta dengan modal tekad yang kuat untuk menuntut ilmu. Perjuangan tersebut ia tujukan agar ilmu yang diperoleh dapat ia didedikasikan bagi masyarakat di bibir pasifik Indonesia.

Abner Sarlis Tindi atau yang akrab dipanggil dengan Abner merupakan mahasiswa pascasarjana Ilmu Komunikasi UGM. Ia lahir dan besar di Karatung, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Selain bergulat dengan tesis yang sedang ia kerjakan, Abner juga tengah bergabung sebagai peneliti dalam Partnership For Advancing Democracy and Integrity (PADI), sebuah lembaga yang berada di bawah payung Kemitraan dan United Nation Development Programme (UNDP). Sebagai putera daerah perbatasan, Abner juga memiliki mimpi dan cita-cita untuk dapat menjadi pakar komunikasi perbatasan Indonesia. Titik yang ia pijak sekarang tentu tidak diraih dengan mudah, Abner telah mengarungi bermacam pelajaran dan pengalaman yang menarik untuk ditelisik kembali.

Continue reading

Merapal Mantra Aktualitas dan Faktualitas

Media daring berkembang dengan pesat. Informasi disuguhkan dalam hitungan detik dari genggaman tangan pembaca. Namun, media cetak tetap bergerak pasti dengan menjunjung tinggi dua mantra: aktualitas dan faktualitas.    

Tidak selamanya teknologi dapat menggantikan bentuk fisik. Sebagian orang masih merasa tak afdol dalam mencerna informasi jika hanya mengandalkan media daring. Media cetak tetap dinanti. Surat kabar, buletin, tabloid, maupun majalah menjadi gong informasi yang dapat lebih dipercaya. Berita dirangkai melalui sebuah proses panjang keredaksian yang penuh dengan berbagai macam pertimbangan. Aktualitas dan faktualitas yang dihadirkan secara menyeluruh tersebut masih menjadi poin utama dalam memenangkan hati pembaca.

Continue reading

Berbenah Sistem Informasi Demi Mahasiswa

Sistem informasi  menjadi gerbang utama mahasiswa untuk mendapatkan informasi akademik. Pada praktiknya, terdapat fakultas yang memiliki sistem informasi yang berbeda dengan fakultas lain bahkan tidak bergantung pada universitas. Oleh sebab itulah pihak universitas terus berbenah untuk memfasilitasi semua kebutuhan sistem informasi semua fakultas di UGM.

Mahasiswa membutuhkan sistem infomasi yang baik dibutuhkan untuk dapat menunjang kelancaran perkuliahan. Adapun indikator sistem informasi yang baik meliputi akses yang mudah, informasi yang terus diperbaharui secara berkala serta mampu memfasilitasi kebutuhan mahasiswa. Pada kenyataannya, pelayanan sistem informasi yang didapatkan mahasiswa di tiap fakultas UGM berbeda-beda.

Continue reading