
Producer, Director & Scriptwriter : Riri Riza, Rizal Mantovani, Nan T. Achnas, Mira Lesmana | Pemain Utama : Wong Aksan, Bianca Adnegoro, Oppie Andaresta, Ryan Hidayat | Production Company : Day For Night Film | Photographer : Nur Hidayat | Cinematogrhapy : Yadi Sugadi | Editor : Sentot Sahid, Rizal Mantovani | Production Design : Frans X.R Paat, Rizal Mantovani | Sound Design : Adi Molana | Music : Ahmad Dhani, Andra Ramadhan, Thoersi Argeswara | Durasi : 110 menit
Merintis Kuldesak Dalam Kebuntuan Orde Baru
Jika ingin mendapatkan suguhan menarik mengenai film independen Indonesia di awal kebangkitannya, maka Kuldesak adalah jawaban. Namun sebelum membahas mengenai jalan cerita Kuldesak, terlebih dahulu kita perlu mencermati apa yang dimaksud dengan genre film independen. Pada awalnya, produksi film independen muncul di Amerika Serikat, tumbuh sebagai sebuah gerakan yang digagas untuk menandingi monopoli studio mainstream Holywood yang merajai kala itu seperti Warner Bros, 20th Century Fox, Paramount, Metro Goldwyn Mayer, dan RKO Pictures. Tonggak perjuangan film independen dimulai pada tahun 1941 dengan terbentuknya Society of Independent Motion Picture Producers (SIMPP), gabungan sineas dan produser-produser film berpengaruh tersebut memperjuangkan hak-hak mereka yang terpinggirkan karena sistem studio. Perjuangan SIMPP ini berhasil tujuh tahun kemudian, ketika pengadilan tinggi di Amerika mengabulkan tuntutan mereka mengenai penghentian praktik monopoli sistem studio.
Geliat film independen di Indonesia dapat dikatakan terlambat kemunculannya jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Selain itu pengertian genre film independen di negara ini juga berbeda dengan apa yang telah penulis jelaskan sebelumnya. Film independen diartikan sebagai gagasan dan model bagi kaum-kaum muda dalam berkreasi untuk membuat film dengan usaha mereka sendiri. Perkembangan film independen di Indonesia ditandai dengan berdirinya Mafin (Makhluk Film Independen). Komunitas ini mendistribusikan film-film independen dengan mengadakan acara pameran, festival, forum serta pertemuan rutin (Heeren, 2012:53). Rintisan film independen Indonesia yang berhasil mendapat banyak sorotan adalah Kuldesak (bahasa Perancis, ‘Cul-de-sac’ berarti jalan buntu). Film ini merupakan karya yang dihasilkan oleh empat produser dan sutradara cemerlang; Mira Lesmana, Riri Riza, Rizal Mantovani dan Nan T. Achnas. Kuldesak adalah film berformat omnibus pertama di Indonesia yang menampilkan empat cerita berbeda yang tergabung dalam satu benang merah.
Continue reading →