Rapor Merah Untuk “Sabtu Bersama Bapak”

Judul: Sabtu Bersama Bapak | Penulis: Adhitya Mulya | Penerbit : GagasMedia | Cetakan : IX, 2015 | Tebal: 277 halaman | Harga: Rp 48.000 | ISBN : 979-780-721-5

Bagi para pecinta buku, gagasan untuk membeli Sabtu Bersama Bapak nampaknya perlu dipikirkan matang-matang kembali. Tingginya rating dalam situs Goodreads, stempelbestseller, dan naiknya novel ini menuju cetakan kesepuluh ternyata tidak menjamin kualitas yang sebanding.

Continue reading

Dari Jalanan Menuju Pagelaran Seni

Kreativitas tak lagi hanya disalurkan melalui media konvensional seperti kertas gambar atau kanvas lukis. Street art mengambil alih ruang publik untuk difungsikan sebagai sarana berkreasi. Street art merupakan cabang seni rupa yang memanfaatkan tembok jalanan, tiang listrik, kotak pos, gardu listrik, jembatan dan fasilitas publik lain sebagai sarana melukis. Terdapat beberapa jenis street art yang dapat kita temui di antaranya mural, graffiti, wheat paste, tape art, hingga stensil.

Namun, keberadaan street art tak lepas dari pro dan kontra. Pemanfaatan ruang publik tanpa izin membuat street art digolongkan sebagai bentuk vandalisme yang dapat mengotori, merusak, dan memperkumuh pemandangan kota. Di Yogyakarta, peraturan yang kerap digunakan untuk membatasi vandalisme adalah Perda Kota Yogyakarta No. 18 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Kebersihan. Dalam Pasal 16 disebutkan bahwa siapapun dilarang mengotori  dan atau merusak pohon perindang, tanaman, bangunan dan fasilitas umum. Selain itu, untuk mempertegas penolakan terhadap vandalisme, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menggagas Forum Jogja Bersih Vandalisme pada Mei 2014 lalu.

Continue reading

Memimpikan Yogyakarta sebagai Smart City

Berkaca pada Singapura sebagai pelopor smart city, Festival Kota Gadjah Mada (Festagama) 2015 menggelar diskusi “Tantangan Smart City  untuk Yogyakarta Berbudaya” pada 2 Mei. Diskusi ini mengulas apa saja yang perlu dilakukan menuju Yogya modern yang nyaman untuk semua warganya.

Sabtu (2/5) sore itu Taman Budaya Yogyakarta dipadati oleh pengunjung yang antusias mendatangi Festagama Expo 2015. Selain mengamati pameran hasil karya mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota  Jurusan Arsitektur dan Perencanaan UGM, pengunjung juga menantikan diskusi yang menghadirkan Guru Besar Arsitektur UGM Achmad Djunaedi, Pakar Smart Campus Muh. Aditya Arief Nugroho, dan  Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bappeda Provinsi DIY Ni Made Dwi Indrayanti.

Di dalam smart city kebutuhan penduduk dapat diakses dengan cepat, stabilitas ekonomi sosial terjaga, serta terdapat kecukupan infrastruktur yang didukung oleh teknologi dan informasi. Smart city  memiliki enam unsur utama yaitu:

  1. Smart economy : mengacu pada pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses produksi distribusi barang atau jasa sehingga lebih efektif dan efisien.
  2. Smart governance : peningkatan kinerja internal pemerintah dan pelayanan publik dengan menggunakan sistem online. Penerapannya akan meningkatkan efisiensi kinerja pemerintah, memangkas birokrasi, menghemat anggaran dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam demokrasi.
  3. Smart mobility : tersedianya beragam moda dan sistem transportasi yang memudahkan akses mobilitas masyarakat.
  4. Smart environment : pemanfaatan kemajuan teknologi untuk melindungi dan memelihara lingkungan kota, termasuk di dalamnya mencakup pengelolaan air bersih, sampah, dan limbah.
  5. Smart living : penciptaan kualitas hidup yang nyaman bagi masyarakat dengan beberapa indikator yaitu kesehatan, perumahan, persampahan, energi, sarana rekreasi dll.
  6. Smart people : tidak hanya mengacu pada kualifikasi edukasi dan kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi, melainkan juga kualitas interaksi sosial yang terbentuk.

Continue reading

“Travel Young”: Refleksi Perjalanan Kehidupan

Judul: Travel Young | Penulis: Alanda Kariza | Penerbit : GagasMedia| Cetakan : I, Desember 2014 | Tebal: 190 halaman | Harga: Rp 50.000 | ISBN : 979-780-777-0

Tak jauh berbeda dengan “Dream Catcher” –karya Alanda sebelumnya, “Travel Young” masuk ke dalam buku bertema pengembangan diri. Sesuai dengan judul yang dipilih, secara garis besar Travel Young berisi cerita perjalanan (traveling) yang diambil dari pengalaman pribadi Alanda Kariza. Sedari berusia tujuh belas tahun, Alanda memang sering mewakili Indonesia dalam forum-forum serta konferensi tingkat dunia. Oleh karenanya, Travel Young banyak mencantumkan tips seputar traveling seperti cara mengatur akomodasi, cara efektif menghabiskan waktu selama penerbangan, hingga rekomendasi kuliner di Italia.

Namun jangan khawatir, Travel Young tidak hanya berisi cerita perjalanan dalam artian yang sebenarnya. Perjalanan juga diartikan Alanda sebagai sebuah proses dalam memaknai kehidupan, utamanya dalam memaknai kedewasaan, untuk berani berjuang meraih apa yang diinginkan, berani menerima kekurangan dan kesalahan diri, serta bertanggungjawab pada segala keputusan yang kita buat. Alanda juga menyertakan hasil wawancaranya bersama beberapa anak muda inspiratif seperti Dian Pelangi, Achmad ‘Mad’ Alkatiri, Sonia Eryka dan lain-lain.

Continue reading

Beautifully Provocative “Future Minds”

Judul: Future Minds: How The Digital Age Is Changing Our Minds, Why This Matters, And What We Can Do About It | Penulis: Richard Watson | Penerbit : Nicholas Brealey Publishing | Bahasa : Inggris | Cetakan : I, Oktober 2010 | Tebal: 213 halaman | Harga: Rp 212.400 (Amazon.com) | ISBN : 978-1-85788-549-1

 “We’re rocketing into the digital age at breakneck speed: a culture of rapid response with no time for reflection or focus. Losing the ability to think in a deep, creative way, we are in danger of raising a new generation that has plenty of answers but few good questions : the Screenagers.”

Pemikiran Watson yang dituangkan ke dalam buku ini begitu menarik. Ia merangkai prediksi masa depan dari fenomena-fenomena digital yang terjadi dalam kehidupan manusia masa kini. Garis besar dari “Future Minds” memang mengajak pembaca untuk menilik sejauh mana budaya digital akan mempengaruhi kehidupan dan peradaban manusia selanjutnya. Tentu, prediksi Watson tak akan menjadi begitu meyakinkan tanpa dilengkapi oleh beragam riset –baik yang telah dilakukan oleh para ilmuwan maupun yang ia lakukan sendiri, yang mendukung argumennya. Oleh karena itu, pembaca akan menemukan pengetahuan baru serta fakta-fakta tak terduga dari Future Minds.

Continue reading