Castle Clothing, brand kaos lukis asal Kampung Wisata Tamansari Jogjakarta berkesempatan mengikuti STYLO Asia Fashion Week pada 4-7 November 2015 di Menara Matrade, Kuala Lumpur, Malaysia. Acara ini diadakan oleh STYLO International bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan Malaysia. Sebanyak 36 desainer dari berbagai negara di Asia berpartisipasi dalam STYLO Asia Fashion Week 2015. “Kebetulan Castle punya mitra desainer dari Indonesia, Eugenia Fitri Anggra, yang diundang ke Asia Fashion Week. Lantas kami diajak untuk turut memajang karya berupa kaos lukis,” terang Maharsitama Anindita, pendiri Castle Clothing.
Satu Tahun Besarkan Kaos Lukis Asli Tamansari
Berangkat dari niat untuk memberdayakan potensi seniman di sekitar tempat tinggalnya, Maharsitama memulai usaha kaos lukis satu tahun yang lalu. “Aku ingin suatu saat nanti, orang berkunjung ke Tamansari bukan hanya karena ingin melihat bangunannya saja. Tetapi juga karena potensi warganya yang berdaya dalam mengembangkan batik tulis dan kaos lukis” kata mahasiswa Ilmu Komunikasi UGM ini. Ia lalu mengembangkan bisnis kaos lukis bersama dua orang rekannya, Noor Taufiq dan Ryma Aulia Praharsiwi, yang juga merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi UGM.
Maharsitama lalu berinisiatif menggandeng sejumlah seniman dari Sanggar Lukis Kalpika untuk mengembangkan potensi kaos lukis tersebut. Selama satu tahun, Castle Clothing berproses dengan pesat. “Kami benar-benar mulai dari nol, tanpa modal dan tanpa pengetahuan bisnis. Castle membuat katalog produk pertama juga dengan cara meminjam kaos-kaos lukis milik tetangga. Pada tahap awal, packaging kami belum maksimal, tidak ada label, paperbag, dan semacamnya. Kami pun sama sekali belum punya stok kaos untuk dipajang ketika ada acara pameran,” cerita Maharsitama. Kini, usaha pemasaran dan promosi Castle Clothing berkembang jauh lebih baik. Pelanggan mereka tersebar di Samarinda, Balikpapan, Jakarta, Pekanbaru, Palembang, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, hingga Timor Leste, Singapura, dan Australia. Selain itu, Castle Clothing juga pernah berkesempatan untuk mengikuti Indonesian Youth Forum 2015 yang diadakan di Bengkulu.
Memperkenalkan Kaos Lukis Batik Kontemporer
Meskipun Castle Clothing menamakan produknya sebagai kaos lukis batik, kita tidak akan menemui motif batik pada umumnya. “Itu karena kami menitikberatkan pada proses. Kaos kami adalah bentuk inovasi batik atau bisa dikatakan sebagai batik kontemporer,” jelas Maharsitama. Dalam proses pembuatan batik, terdapat empat proses penting yang harus dilalui yaitu perancangan, pencantingan dengan menggunakan malam, perebusan, dan penguncian warna. “Kami menggunakan pewarna batik dan prosesnya juga mirip batik. Dikatakan inovasi karena kami tidak memakai malam atau lilin serta menghilangkan proses perebusan”, lanjutnya.
Castle Clothing berupaya mengembangkan batik sekaligus mendekatkan image batik kepada anak muda melalui kaos dengan desain yang eksklusif. “Dengan metode lukis dan gambar yang abstrak, kemungkinan untuk dijiplak kecil. Satu orang satu desain, itulah kelebihan kami. Tidak seperti kaos yang menggunakan teknik produksi sablon yang dapat dibuat dengan mudah, cepat dan massal,” tutup Maharsitama. (chk)